JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menegaskan komitmennya mengawal efisiensi anggaran pendidikan dengan meminta Presiden Prabowo Subianto tidak memangkas anggaran beasiswa.
“Khususnya terkait bantuan sosial pendidikan atau beasiswa. Anggaran beasiswa ini sangat penting bagi keberlangsungan pendidikan para mahasiswa,” kata Lalu Ari pada Kamis (13/2/2025) setelah rapat dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.
Legislator asal NTB ini menegaskan bahwa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan anggaran Rp14,69 triliun tidak terkena efisiensi. “KIP Kuliah tidak terkena efisiensi. Salah kalau ada yang memberitakan bahwa KIP Kuliah terdampak penghematan. Sekali lagi saya sampaikan bahwa KIP Kuliah aman,” tegasnya.
Namun beberapa program beasiswa lain terdampak efisiensi, di antaranya:
Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI): dipangkas Rp19,4 miliar dari pagu awal Rp194,7 miliar
Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik): dikurangi Rp21 miliar dari Rp213,7 miliar
Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB): dipotong Rp21,33 miliar dari Rp85,3 miliar
Beasiswa dosen dan tenaga pendidik: dikurangi Rp59,2 miliar dari Rp236,8 triliun
“Mahasiswa di luar negeri akan sulit melanjutkan studi, kalau anggaran beasiswa dipangkas. Mereka bisa terlunta-lunta di luar negeri,” kata Ketua DPW PKB tersebut. Dia berharap pemerintah mempertimbangkan kembali pemangkasan anggaran beasiswa dan mengalihkan efisiensi ke pos anggaran lain.[dnl]