FAKTA GRUP – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan bahwa Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan akan memberikan arahan kepada seluruh kepala daerah dalam sebuah rapat koordinasi yang akan diadakan di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada 7 November 2024.
“Rapat koordinasi yang akan diadakan di Sentul pada tanggal 7 November ini bertujuan untuk menyampaikan visi dan misi pemerintah, terutama dari Bapak Presiden mengenai hal-hal yang harus dilakukan ke depan. Kami sudah cukup memahami arah visi dan misi Pak Presiden yang mendapatkan mandat dari rakyat, terutama dari pertemuan di Magelang,” ujar Tito saat rapat kerja dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada hari Kamis.
Tito menambahkan bahwa banyak kepala daerah yang ingin mendengar langsung penjelasan mengenai visi, misi, dan program Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden. Salah satu program unggulan yang akan disampaikan oleh Presiden Prabowo adalah tentang pelaksanaan makan bergizi gratis untuk masyarakat.
“Tanggal 7 nanti, dalam rapat koordinasi itu, presiden akan memberikan pengarahan terkait pembangunan, terutama seputar masalah makan bergizi, kemandirian pangan, dan energi. Pembahasannya akan berkisar pada hal-hal tersebut,” jelas Tito.
Selain itu, Tito menyebutkan bahwa acara ini juga akan menghadirkan tujuh menteri koordinator (menko) yang akan memberikan pemaparan lebih detail tentang program-program yang akan dijalankan. Para menteri yang membidangi sektor tertentu, seperti energi, pertanian, dan pangan, akan memberikan penjelasan khusus terkait program-program unggulan mereka.
Rapat koordinasi ini juga akan membahas persiapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang akan datang. Kemendagri juga berencana untuk mengundang berbagai pihak terkait, termasuk KPU, TNI, Polri, Kejaksaan Agung, hingga Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu).
Tito menegaskan bahwa acara ini akan diselenggarakan secara terbuka dan dapat diakses oleh seluruh media. “Jadi, tidak perlu ada kekhawatiran bahwa ini adalah pertemuan tertutup atau arahan khusus, karena kami akan mengundang media untuk meliput. Kemendagri sebagai tuan rumah akan memastikan seluruh media diundang, sehingga semua orang bisa tahu apa yang dibahas,” tutupnya.***