Inisiatif Listrik Darurat Pertamina: Fasilitas Rig Gas Jadi Sumber Energi Warga Banjir Aceh Tamiang

Listrik Darurat Pertamina Bantu Warga Banjir Aceh Tamiang
Penyintas banjir di Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, mengisi ponsel mereka menggunakan energi listrik yang dihasilkan dari Rig PDSI#19.1. (Dok. Bakom RI)

Faktakendari.id, NASIONAL – PT Pertamina (Persero) mengambil langkah responsif dalam membantu penanganan pascabencana di Aceh. Perusahaan pelat merah ini mengalihfungsikan fasilitas pendukung pada sumur penghasil gas bumi di Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, menjadi sumber Listrik Darurat Pertamina. Inisiatif ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi vital bagi warga penyintas banjir yang mengalami pemadaman listrik total.

Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom RI) dalam keterangannya di Jakarta, Senin (22/12/2025), mengonfirmasi bahwa pasokan listrik tersebut berasal dari fasilitas Rig PDSI#19.1 yang dioperasikan oleh Pertamina Drilling. Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab sosial di tengah situasi darurat Banjir Aceh Tamiang 2025.

Prioritas Komunikasi dan Penerangan Warga

Rig Superintendent Pertamina Drilling, Surya Budiman, menjelaskan bahwa alih fungsi ini didasari oleh urgensi kebutuhan komunikasi warga yang sempat terputus. “Sejak awal bencana, listrik dan sinyal mati. Warga sangat membutuhkan ponsel untuk mengabarkan kondisi mereka kepada keluarga. Kami berusaha membantu sebisanya,” kata Surya.

Meskipun aktivitas pengeboran sempat terhenti sejak 26 November 2025 akibat cuaca ekstrem, fasilitas kelistrikan tetap dinyalakan. Kini, meski operasional telah kembali normal sejak 16 Desember, Pertamina tetap membuka akses pengisian daya (charging station) di luar zona kerja utama dengan protokol keselamatan yang ketat.

Dampak positif dari fasilitas ini dirasakan oleh warga dari enam desa terdampak:

  • Desa Alur Batu

  • Desa Alur Cucur

  • Desa Alur Manis

  • Desa Landu

  • Desa Tempel

  • Desa Lumpuran

Antusiasme Warga di Tengah Kegelapan

Kabar mengenai adanya akses listrik ini disambut antusias. Siti (38), salah satu warga, mengaku sangat terbantu karena bisa kembali menghubungi kerabatnya setelah ponselnya mati selama dua hari. Sementara itu, Rahmad (45) memanfaatkan fasilitas ini untuk mengisi daya lampu darurat demi menerangi rumahnya yang gelap gulita.

“Kalau malam gelap sekali, anak-anak takut. Lampu emergency ini sangat membantu sebagai satu-satunya penerangan kami,” ujar Rahmad.

Penyaluran Bantuan Logistik dan Air Bersih

Selain menyediakan akses energi melalui Listrik Darurat Pertamina, Pertamina Drilling juga menyalurkan bantuan kemanusiaan lainnya untuk meringankan beban korban Banjir Aceh Tamiang 2025. Bantuan yang diberikan meliputi:

  1. Paket makanan siap santap.

  2. Paket sembako untuk kebutuhan harian.

  3. Pasokan air bersih bagi pengungsi.

Apresiasi datang dari Yuliana (41), warga Desa Landu, yang merasa bantuan logistik ini sangat berarti di tengah keterbatasan akses pangan pascabencana. Sinergi antara penyediaan energi dan logistik ini diharapkan mampu mempercepat masa pemulihan warga Aceh Tamiang.

(*Drw)