Faktakendari.id, NASIONAL – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus memperbarui data penanganan dampak bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Pulau Sumatera. Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, memastikan bahwa pemerintah bersama PLN terus bekerja keras di lapangan untuk menormalkan kembali jaringan yang rusak.
“Perbaikan infrastruktur listrik, terutama di tiga provinsi yang terdampak, Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, sudah berproses,” ucap Dwi Anggia di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (5/12/2025).
Progres Listrik Aceh Sumut Sumbar Terbaru
Hingga Jumat, Progres Listrik Aceh Sumut Sumbar menunjukkan hasil yang bervariasi:
Sumatera Barat (Sumbar): Kondisi paling stabil, pemulihan mencapai 99 persen. Dari 270 ribu pelanggan yang terdampak, kurang lebih 268 ribu pelanggan sudah bisa mengakses listrik kembali.
Sumatera Utara (Sumut): Perkembangan positif, pemulihan mencapai 87 persen. Dari 544 ribu pelanggan yang terdampak, sebanyak 473 ribu pelanggan sudah kembali mendapatkan aliran listrik.
Aceh: Pemulihan baru tercatat mencapai 52 persen. Dari total 1,4 juta pelanggan PLN yang terdampak bencana, sebanyak 759 ribu pelanggan kini sudah bisa mengakses listrik kembali.
Fokus Perbaikan Vital: Bireuen, Arun, dan SUTET
Kementerian ESDM menargetkan pemulihan pasokan listrik untuk 700 ribu pelanggan sisanya di Aceh dapat rampung pada Sabtu (6/12). Upaya percepatan difokuskan pada pemulihan jaringan kelistrikan di Kabupaten Bireuen dan kawasan Arun.
“Bireuen dan Arun itu kan menyinari sebagian besar wilayah Sumatera Utara dan Aceh, itu yang langsung diperbaiki,” jelas Anggia.
Guna mempercepat proses normalisasi, mobilisasi peralatan berat dilakukan secara intensif, bahkan menggunakan jalur udara untuk mencapai titik-titik infrastruktur yang sulit dijangkau. Salah satu fokus utama Pemulihan Listrik Pascabencana Sumatera adalah perbaikan menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang berlokasi di area hutan. “SUTET kan di tengah hutan, ya untuk menyambungkan semua wilayah Aceh itu. Itu yang dikejar oleh Pak Menteri (ESDM Bahlil Lahadalia) untuk diselesaikan oleh PLN,” pungkas Anggia.
(*Drw)













