Faktakendari.id, NASIONAL – Indonesia kembali dilanda bencana hidrometeorologi basah yang menerjang sejumlah wilayah sejak Selasa (19/8) hingga Rabu (20/8) pagi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir, angin kencang, hingga kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kerusakan serta memaksa warga mengungsi.
Banjir Terjadi di Tiga Daerah
Di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, hujan lebat memicu luapan Kali Gombong hingga menjebol tanggul. Akibatnya, 122 rumah, 70 hektar lahan pertanian, dua tempat ibadah, tiga sekolah, satu fasilitas kesehatan, dan tujuh akses jalan terendam. BPBD Cilacap segera melakukan penyedotan air dan mendirikan posko logistik.
Di Kota Yogyakarta, luapan Sungai Gajah Wong merendam 90 rumah di Kecamatan Kota Gede. BPBD Kota bersama aparat dan warga langsung melakukan kerja bakti pembersihan.
Sementara itu, di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, tanggul sungai yang jebol menyebabkan banjir di Desa Balinggi. Sekitar 100 warga mengungsi ke rumah kerabat.
Angin Kencang dan Puting Beliung
Cuaca ekstrem juga melanda sejumlah wilayah. Di Kabupaten Serang, Banten, hujan deras disertai angin kencang merusak 13 rumah warga. Kejadian serupa di Lampung Timur menyebabkan tujuh rumah rusak berat dan tujuh lainnya rusak ringan hingga sedang.
Di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, 15 rumah terdampak hujan deras dan angin kencang pada Selasa (19/8). BPBD setempat melakukan asesmen cepat bersama warga.
Karhutla di Sumatera Utara
Selain bencana banjir dan angin kencang, kebakaran hutan dan lahan terjadi di Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Sebanyak 1,5 hektar lahan di Kecamatan Pagaran terbakar akibat cuaca panas. Api berhasil dipadamkan oleh BPBD melalui operasi darat.
BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Pemerintah daerah bersama masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Upaya kesiapsiagaan dapat dilakukan dengan memelihara drainase, memangkas pohon rapuh, memperkuat bangunan rumah, serta aktif memantau informasi peringatan dini,” tegas BNPB.
Kesadaran Kolektif Jadi Kunci
BNPB menekankan bahwa sinergi antara masyarakat dan pemerintah daerah menjadi kunci mengurangi dampak bencana.













