Faktakendari.id, NASIONAL – Badan Gizi Nasional (BGN) secara resmi memberikan klarifikasi terkait polemik pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di Kabupaten Kampar, Riau. Isu ini sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah adanya informasi simpang siur mengenai nasib siswa di salah satu sekolah.
Kepala BGN, Dadan Hindayan, menegaskan bahwa tidak ada satu pun siswa yang dikeluarkan dari sekolah akibat perbedaan pendapat mengenai program tersebut. Pernyataan ini disampaikan untuk meluruskan kabar yang beredar pada Rabu (31/12/2025). Dadan menyebutkan bahwa persoalan ini murni disebabkan oleh kesalahpahaman komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua siswa.
“Tidak ada siswa yang dikeluarkan dari sekolah. Setelah dilakukan pertemuan tatap muka, terungkap bahwa persepsi mengenai jadwal pembagian menu makanan tambahan tidak tersampaikan dengan jelas,” ujar Dadan Hindayan.
Kesalahpahaman Teratasi, Komunikasi Persuasif Diperkuat
Berdasarkan hasil mediasi di lapangan, orang tua siswa yang bersangkutan telah memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas kegaduhan yang sempat muncul di ruang digital. Masalah tersebut kini telah diselesaikan secara kekeluargaan antara kedua belah pihak. Hal ini membuktikan bahwa program Makan Bergizi Gratis tetap berjalan dengan semangat kolaborasi.
Badan Gizi Nasional terus mengimbau para mitra di daerah untuk mengedepankan komunikasi yang persuasif dan terbuka. Program MBG pada dasarnya dirancang untuk melindungi hak anak dalam memperoleh nutrisi tanpa sedikit pun mengganggu hak pendidikan mereka di sekolah.
Berikut adalah beberapa poin penting dari klarifikasi BGN:
Tidak Ada Sanksi: Sekolah tidak mengeluarkan siswa terkait perbedaan pendapat program MBG.
Penyebab: Terjadi miskomunikasi terkait jadwal pembagian menu makanan.
Status Masalah: Sudah selesai secara kekeluargaan setelah pertemuan tatap muka.
Langkah Lanjutan: BGN akan melakukan evaluasi berkala berdasarkan masukan masyarakat.
BGN menegaskan bahwa masukan dari masyarakat sangat penting guna meningkatkan kualitas layanan gizi nasional di masa depan. Evaluasi tetap dijalankan untuk memastikan setiap anak di Indonesia mendapatkan manfaat maksimal dari program ini. Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan tidak ada lagi disinformasi yang merugikan pihak manapun terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis.
(*Drw)













