Temuan Masalah Sanitasi Dapur, Program Makan Bergizi Gratis Bakal Dihentikan Sementara 2026

Implementasi Makan Bergizi Gratis (MBG) di lapangan tak sesaui dengan laporan Badan Gizi Nasional (BGN)/net.

Faktakendari.id, NASIONAL – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi inisiatif utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kini mendapatkan perhatian serius dari parlemen. Anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani, menekankan pentingnya melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Hal ini dilakukan demi menjamin keamanan pangan bagi seluruh masyarakat penerima manfaat.

Berdasarkan hasil inspeksi mendadak di beberapa daerah, ditemukan fakta yang cukup mengkhawatirkan terkait proses pengolahan makanan. Banyak dapur penyedia makanan terpantau belum memenuhi standar kesehatan yang memadai. Masalah utama yang ditemukan antara lain adalah buruknya sistem ventilasi serta drainase yang kurang tertata rapi di area masak.

“Ditemukan penyimpanan bahan makanan yang dicampur dengan deterjen serta proses pencucian alat makan di luar gedung yang berisiko memicu kontaminasi,” ujar Irma Suryani dalam laporannya pada 29 Desember 2025. Kondisi ini dinilai sangat berbahaya karena dapat menurunkan kualitas gizi dan mengancam kesehatan para siswa.

BGN Hentikan Distribusi Sementara untuk Perbaikan

Menanggapi temuan tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah tegas demi menjaga standar keamanan pangan. BGN berencana untuk menghentikan sementara distribusi program Makan Bergizi Gratis pada awal tahun 2026. Jeda operasional ini direncanakan berlangsung selama satu minggu untuk melakukan pembenahan infrastruktur dapur secara total.

Jeda waktu tersebut diharapkan menjadi momentum optimal bagi seluruh Satuan Pelayanan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM). Selain itu, penguatan standar prosedur operasional (SOP) akan diperketat guna menekan potensi kasus keracunan makanan hingga titik nol. Pemerintah ingin memastikan setiap porsi yang dibagikan benar-benar sehat dan higienis.

Berikut adalah poin-poin utama evaluasi program MBG:

  • Penemuan gudang bahan makanan yang tercampur dengan bahan kimia/deterjen.

  • Buruknya sistem sanitasi dan ventilasi di lokasi dapur SPPG.

  • Risiko kontaminasi akibat pencucian alat makan di area terbuka.

  • Penghentian distribusi sementara selama satu minggu di awal tahun 2026.

Langkah perbaikan ini merupakan bentuk komitmen negara dalam memberikan layanan terbaik bagi generasi mendatang. Dengan standar yang lebih ketat, diharapkan program Makan Bergizi Gratis tidak hanya unggul dari sisi jumlah, tetapi juga terjamin dari sisi kualitas. Masyarakat diminta mendukung proses evaluasi ini demi keberlanjutan program jangka panjang yang lebih aman.

(*Drw)