Faktakendari.id, NASIONAL – Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan bergerak cepat melakukan operasi penyelamatan menyusul terjadinya Banjir Martapura Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Fokus utama evakuasi diarahkan kepada kelompok rentan, terutama ibu-ibu dan balita yang terjebak di dalam rumah akibat kenaikan debit air yang signifikan.
Kepala Kantor SAR Banjarmasin, I Putu Sudayana, menyatakan bahwa SAR Banjarmasin Evakuasi Banjir ini merupakan respons atas laporan warga pada Sabtu (27/12) malam. Tim langsung diterjunkan ke tiga titik lokasi terparah, yakni Desa Tunggul Irang, Desa Bincau, dan Desa Labuan Tabu.
Respons Cepat Laporan Warga
Operasi penyelamatan ini bermula dari laporan seorang warga bernama Ibu Ika yang menginformasikan adanya bayi dan warga lansia yang terjebak dan tidak bisa keluar dari kediaman mereka. Meskipun jarak tempuh mencapai puluhan kilometer, satu tim rescue segera diberangkatkan menuju lokasi kejadian.
“Sejak Tim SAR turun ke lapangan hingga Minggu pagi, petugas masih terus melakukan penyisiran dan pendataan jumlah korban terdampak,” ujar I Putu Sudayana di Banjarmasin, Minggu (28/12).
Tantangan Arus Deras dan Hujan
Dalam melaksanakan operasi ini, tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Banjar, EBR, Damkar, dan relawan menghadapi kendala cuaca ekstrem. Putu menyebutkan bahwa hujan yang masih mengguyur disertai arus air yang deras menghambat pergerakan perahu karet (rubber boat) di lapangan.
Sejumlah peralatan medis, tandu, dan alat water rescue telah dikerahkan sepenuhnya untuk memastikan keselamatan warga. Putu menegaskan bahwa operasi akan terus dilakukan secara maksimal hingga situasi dinyatakan aman.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan yang lebih tinggi. Bagi warga yang membutuhkan bantuan evakuasi darurat, dapat segera menghubungi nomor darurat nasional di 115.
(*Drw)













