Pasca Insiden Tragis di Cilincing, BGN Perketat SOP Layanan Makan Bergizi Gratis

Insiden MBG Cilincing, BGN Perketat SOP dan Kualifikasi Sopir
Mobil Pengantar Makanan Bergizi Nyelonong ke Sekolah, 19 Siswa Terluka di Cilincing/(instagram)

Faktakendari.id, NASIONAL – Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah serius untuk memperketat Standar Operasional Prosedur (SOP) layanan Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil menyusul insiden tragis di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara, di mana sebuah mobil mitra layanan MBG menabrak sejumlah siswa dan seorang guru.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, memastikan semua korban segera mendapatkan penanganan medis maksimal di rumah sakit rujukan seperti RS Cilincing dan RS Koja.

“Kepala BGN, Dadan Hindayana, memastikan semua korban mendapatkan penanganan maksimal di rumah sakit,” demikian laporan yang diterima pada Sabtu (13/12/2025).

Dugaan Penyebab dan Perawatan Intensif Korban

Meskipun investigasi awal mengungkap bahwa kendaraan operasional keluaran 2024 tersebut dalam kondisi prima, fokus penyelidikan kini beralih kepada faktor manusia.

Dugaan kuat mengarah pada sopir pengganti yang diduga kurang istirahat dan kurang memiliki pengalaman. Kondisi ini disinyalir menjadi penyebab utama kesalahan manuver saat mobil berada di tanjakan lokasi kejadian.

Saat ini, 11 anak telah diizinkan pulang ke rumah. Namun, 11 korban lainnya, termasuk satu orang guru, masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Dua di antaranya dilaporkan berada dalam kondisi perawatan intensif.

Peningkatan Kualifikasi Sopir dan Pemulihan Trauma

Sebagai respons cepat dan tegas, BGN berencana merevisi SOP terkait layanan MBG. Revisi ini akan menyasar mekanisme penggantian sopir cadangan, menuntut kualifikasi yang setara dengan sopir reguler, serta memperketat kewajiban pengecekan kendaraan rutin.

Selain proses hukum yang telah diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian, BGN juga berfokus pada aspek pemulihan psikologis. BGN memastikan akan memberikan pemulihan trauma (trauma healing) bagi para siswa dan semua korban.

Langkah ini bertujuan agar layanan MBG dapat dilanjutkan tanpa menimbulkan ketakutan di lingkungan sekolah, menegaskan komitmen BGN untuk menjamin keamanan sekaligus keberlanjutan program gizi nasional.

(*Drw)