Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS Pagi Ini, IHSG Hari Ini Koreksi Tajam

Rupiah Melemah Lagi, IHSG Hari Ini Ikut Terseret Zona Merah
Rupiah, Mata Uang Indonesia/(ilustrasi/@pixabay)

Faktakendari.id, NASIONAL – Nilai tukar rupiah kembali berada dalam tekanan kuat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan ini terjadi pada perdagangan pagi hari ini, Selasa, 18 November 2025. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot exchange tercatat melemah $0,13\%$. Angka ini setara dengan penurunan $21$ poin. Pada pukul 09.40 WIB, rupiah berada pada posisi Rp 16.757 per dolar AS.

Pelemahan rupiah ini sejalan dengan pergerakan mata uang Asia lainnya. Mata uang regional terpantau beragam terhadap greenback, namun sebagian besar berada di zona merah.

Di antara mata uang utama Asia, hanya Yen Jepang dan dolar Singapura yang tercatat menguat tipis. Sebaliknya, Yuan Tiongkok, dolar Hong Kong, dolar Taiwan, won Korea Selatan, peso Filipina, dan ringgit Malaysia kompak melemah. Ringgit Malaysia bahkan mencatat penurunan paling signifikan sebesar $0,47\%$. Pelemahan ini mengindikasikan adanya aliran modal keluar. Selain itu, ada juga peningkatan permintaan dolar AS di pasar domestik. Kondisi ini kemungkinan besar dipicu oleh sentimen makroekonomi global yang kurang kondusif.

Sentimen Negatif Menyeret IHSG Hari Ini Koreksi

Sejalan dengan tertekannya nilai tukar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terpantau bergerak di zona negatif pada awal perdagangan. Pada pukul 09.40 WIB, IHSG Hari Ini Koreksi sebesar $0,36\%$. Indeks kehilangan $30,32$ poin, sehingga parkir di level $8.386,5$.

Korelasi antara Rupiah Melemah Terhadap Dolar dan koreksi IHSG menunjukkan bahwa kedua pasar dipengaruhi oleh sentimen negatif yang sama. Sentimen ini menekan baik pasar uang maupun pasar modal. Penurunan ini terjadi sehari setelah pasar global dipengaruhi oleh sentimen negatif. Hal ini terlihat pada pelemahan yang terjadi di Wall Street. Pasar saham domestik saat ini terlihat mencoba mencerna berbagai informasi ekonomi. Informasi tersebut mencakup prospek kebijakan moneter global dan perkembangan nilai tukar.

Fokus Pasar Tertuju pada Kebijakan The Fed

Meskipun terdapat upaya untuk menjaga daya tahan pasar modal, tekanan jual pada pagi hari ini tidak terhindarkan. Sentimen pelemahan rupiah dan IHSG secara bersamaan menunjukkan adanya kehati-hatian investor. Investor sedang menyikapi risiko global yang masih tinggi.

Ke depan, fokus pasar akan terus tertuju pada perkembangan global. Secara khusus, keputusan dan sinyal dari bank sentral Amerika Serikat, The Fed, sangat dinantikan. Kebijakan The Fed sangat menentukan arah pergerakan dolar AS. Selain itu, kebijakan The Fed juga akan memengaruhi aliran modal ke negara berkembang seperti Indonesia. Stabilitas pasar domestik akan sangat bergantung pada sinyal yang diberikan oleh bank sentral AS tersebut.

(*Drw)