Konflik Israel-Hamas Memanas: Israel Ancam Lanjutkan Operasi Militer Jika Sandera Gaza Tak Dibebaskan

Israel Ancam Lanjut Perang Jika Sandera Gaza Tak Diserahkan
Indonesia Tegas Kecaman Terhadap Serangan Israel ke Jalur Gaza(ilustrasi/@pixabay)

Faktakendari.id, INTERNASIONAL – Harapan akan perdamaian jangka panjang di Gaza kembali goyah. Pemerintah Israel baru-baru ini mengeluarkan peringatan tegas. Israel mengancam akan melanjutkan operasi militer skala penuh jika Hamas tidak menyerahkan seluruh Sandera Gaza. Tuntutan ini berlaku untuk semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang telah tewas. Ancaman ini secara langsung menghantui gencatan senjata yang sempat memberikan harapan.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, tidak ragu melontarkan peringatan keras tersebut. “Kami bisa kembali berperang,” ujar Israel Katz, seperti dilansir dari berbagai sumber pada 18 Oktober 2025. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Israel tidak akan mentolerir penundaan lebih lanjut dalam proses pembebasan sandera. Bagi Israel, pembebasan total sandera adalah prasyarat mutlak untuk menghindari eskalasi militer kembali.

Hamas Akui Kesulitan Penuhi Perjanjian Sandera

Di sisi lain, pihak Hamas mengakui adanya kesulitan dalam memenuhi sepenuhnya perjanjian yang telah disepakati. Hamas mengaku masih berupaya menyerahkan jasad sandera yang tersisa. Namun, mereka menjelaskan bahwa proses ini memerlukan waktu.

Situasi yang serba rumit ini membuat tekanan diplomatik di kawasan tersebut meningkat tajam. Tekanan ini terutama ditujukan kepada para mediator internasional, seperti Amerika Serikat, yang berperan penting dalam negosiasi gencatan senjata. Proses penyerahan Sandera Gaza yang lambat ini menjadi hambatan utama.

Ancaman Perang Kembali Hantui Warga Sipil

Ketegangan antara kedua belah pihak menunjukkan bahwa situasi di Gaza masih sangat rentan. Meskipun gencatan senjata telah sempat memberikan sedikit kelegaan dan harapan kemanusiaan, ancaman perang kini kembali menjadi momok. Ancaman operasi militer kembali ini secara langsung menghantui warga sipil di Gaza yang sudah sangat menderita.

Analis menilai, upaya Israel untuk menjamin pembebasan semua sandera adalah tuntutan yang tidak dapat dikompromikan. Namun, kesulitan yang dihadapi Hamas dalam melacak dan menyerahkan sisa sandera menjadi jurang pemisah yang berbahaya. Situasi ini menempatkan masa depan perdamaian di ujung tanduk. Dengan tegasnya ancaman Israel, prospek eskalasi Konflik Israel-Hamas semakin besar. Dunia menanti langkah diplomatik selanjutnya untuk mencegah Gaza kembali terjerumus dalam kekerasan.

(*Drw)