Faktakendari.id, NASIONAL – Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mengambil langkah strategis yang signifikan. Badan ini akan mengalirkan dana segar sebesar Rp16 triliun ke Pasar Modal Indonesia. Langkah ini diharapkan mampu memberikan dorongan kuat bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan membantu menjaga likuiditas pasar menjelang akhir tahun 2025.
Chief Investment Officer Danantara, Pandu Patria Sjahrir, menjelaskan rencana ini pada 18 Oktober 2025. Pandu menyebut, dana investasi tersebut bersumber dari hasil pengelolaan dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan waktu penyaluran yang terbatas, Investasi Danantara akan difokuskan pada instrumen-instrumen yang sangat likuid.
Fokus pada SBN dan Saham Perusahaan Publik Likuid
Danantara memastikan bahwa dana Rp16 triliun akan disalurkan secara efisien dan tepat sasaran. Prioritas utama Investasi Danantara akan diarahkan pada instrumen berikut:
- Surat Berharga Negara (SBN).
- Saham perusahaan publik yang memiliki likuiditas tinggi.
Keputusan ini diambil untuk memaksimalkan dampak dana terhadap stabilitas dan pergerakan positif di Pasar Modal Indonesia. Penyaluran ini penting untuk menciptakan sentimen bullish menjelang penutupan tahun.
Pandu Sjahrir juga menyoroti kondisi likuiditas pasar modal domestik saat ini. Ia menilai nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara lain. “India mencapai 12-15 miliar dolar per hari, kita baru sekitar 16 triliun rupiah,” ujarnya. Perbandingan ini menegaskan perlunya suntikan dana besar untuk meningkatkan daya saing pasar modal Tanah Air.
Memperluas Akses Investasi Jangka Panjang
Danantara menegaskan bahwa suntikan dana Rp16 triliun ini memiliki tujuan ganda. Pertama, dana ini tentu berfungsi untuk memperkuat pasar modal dan likuiditas. Kedua, langkah ini juga bertujuan untuk memperluas akses investasi jangka panjang bagi masyarakat luas.
Melalui pengelolaan dana BUMN yang transparan dan profesional, Danantara berharap dapat menjadi katalis positif. Dengan memperkuat infrastruktur keuangan dan menjaga stabilitas IHSG, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tertarik dan berpartisipasi dalam investasi jangka panjang. Dengan demikian, Investasi Danantara tidak hanya berdampak pada angka indeks, tetapi juga pada peningkatan inklusi keuangan nasional.
(*Drw)