Faktakendari.id, NASIONAL – PT Pertamina (Persero) akan mempertegas arah bisnisnya di masa depan. Perusahaan energi nasional ini akan fokus utama pada sektor energi, khususnya minyak dan gas bumi (migas). Kebijakan ini merupakan bagian krusial dari restrukturisasi model bisnis baru. Restrukturisasi ini tengah disiapkan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). BPI Danantara adalah lembaga pengelola aset dan investasi BUMN.
Chief Operating Officer BPI Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan langkah tersebut. Ia menyebut langkah ini dilakukan untuk memperkuat fokus bisnis dan efisiensi ekosistem BUMN. Menurutnya, unit usaha Pertamina yang tidak berkaitan langsung dengan migas akan dialihkan atau digabungkan. Pengalihan dilakukan dengan perusahaan pelat merah lain di sektor sejenis.
“Pertamina ke depan akan fokus pada oil and gas. Karena itu, lini bisnis yang berada di luar sektor tersebut akan dipisahkan,” ujar Dony, dikutip redaksi, Minggu ().
Penggabungan Pelita Air dan Garuda Indonesia
Salah satu implementasi utama dari Restrukturisasi Bisnis Pertamina ini adalah di sektor penerbangan. Maskapai Pelita Air, yang selama ini berada di bawah Pertamina, akan digabungkan dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA).
Dony Oskaria menegaskan bahwa proses integrasi ini akan dilakukan secara hati-hati. Meskipun kondisi keuangan Garuda masih dalam tahap pemulihan, proses ini tidak akan mengganggu stabilitas kinerja Pelita Air. Pelita Air kini menunjukkan performa positif dan sehat.
“Memang ada perhatian khusus di situ. Namun kami memastikan proses ini akan dijalankan secara hati-hati agar tidak mengganggu kinerja Pelita yang sudah sehat,” kata Dony.
Sinergi BUMN untuk Daya Saing Nasional
Langkah Penggabungan Pelita Air dan Garuda ini menjadi bagian dari upaya pemerintah melalui BPI Danantara. Tujuannya adalah menciptakan sinergi strategis antarperusahaan BUMN. Sinergi ini akan memperkuat posisi masing-masing entitas sesuai dengan core business-nya.
Dengan adanya restrukturisasi ini, Pertamina diharapkan dapat:
- Lebih fokus memperkuat ketahanan energi nasional.
- Meningkatkan efisiensi di sektor oil and gas.
Sementara itu, konsolidasi sektor penerbangan BUMN diharapkan dapat:
- Memperkuat daya saing industri transportasi udara Indonesia.
- Menciptakan entitas penerbangan yang lebih efisien dan terintegrasi.
BPI Danantara memproyeksikan strategi ini akan memastikan bahwa setiap BUMN dapat bekerja secara optimal di bidangnya masing-masing. Ini merupakan langkah besar dalam menata ulang ekosistem BUMN agar lebih adaptif dan kompetitif di pasar global.
(*Drw)