ATSI 2025–2028 Dipimpin Dian Siswarini, Siap Dukung Pemerintah Perluas Jaringan 4G di Desa

Dian Siswarini Resmi Jabat Ketua Umum ATSI 2025–2028
Dirut Telkom, Dian Siswarini ditunjuk sebagai Ketum ATSI masa bakti 2025-2028/Dok. ATSI.

Faktakendari.id, NASIONAL – Dian Siswarini, Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., resmi mengemban tugas baru. Ia terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI 2025–2028). Pemilihan ini berlangsung dalam Rapat Umum Anggota (RUA) ATSI 2025 pada Senin, 29 September 2025, di Jakarta.

Dian Siswarini menggantikan Ketua Umum sebelumnya, Ririek Adriansyah. Ririek sendiri juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama Telkom. ATSI adalah wadah yang didirikan pada 15 Juli 1996 dan kini menaungi seluruh operator seluler di Tanah Air, termasuk Telkom.

Struktur Kepengurusan Baru ATSI dan Komitmen Perluasan Jaringan

Struktur kepengurusan ATSI 2025–2028 juga diisi oleh tokoh-tokoh penting dari industri telekomunikasi nasional. Berikut adalah beberapa jajaran penting dalam kepengurusan baru ini:

  • Wakil Ketua Umum: Reski Damayanti (Chief Legal & Regulatory Officer PT Indosat Tbk).
  • Sekretaris Jenderal: Director & Chief Regulatory Officer PT XL Axiata Tbk.
  • Bendahara: Daru Mulyawan (Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkomsel).

Di tengah pergantian kepemimpinan ini, isu pemerataan akses internet desa kembali menjadi sorotan. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam peringatan Hari Bhakti Postel ke-80, menyoroti tantangan blank spot. Data terbaru menunjukkan bahwa terdapat 2.333 desa yang belum terkoneksi internet. Selain itu, ada 2.017 desa yang belum mendapatkan layanan jaringan 4G yang memadai.

Strategi ATSI untuk Mengatasi Blank Spot di Wilayah 3T

Merespons data tersebut, Direktur Eksekutif ATSI, Marwaj O. Baasir, menyatakan komitmen kuat asosiasi. ATSI berjanji akan mendukung penuh upaya pemerintah. Fokusnya adalah memperluas jangkauan internet, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

Marwan menjelaskan bahwa ATSI telah membentuk Kelompok Kerja (Working Group) ke 3T. Kelompok ini bertugas menangani isu pemerataan akses internet desa secara spesifik.

“Kami akan lakukan kajian lebih lanjut. Apakah cukup dengan optimalisasi jaringan yang ada atau harus membangun site baru di wilayah tersebut,” jelas Marwan dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (1/9/2025).

Ia juga menambahkan bahwa kendala dalam memperluas akses internet desa tidak hanya soal infrastruktur. Masalah tersebut juga berkaitan dengan penugasan operator di wilayah tertentu serta adanya pemekaran wilayah administratif.

“ATSI sangat mendukung program ini, namun perlu ada evaluasi bersama. Diperlukan diskusi lebih lanjut agar solusi yang diambil benar-benar tepat dan efektif,” tutupnya.

Komitmen ATSI 2025–2028 di bawah kepemimpinan baru ini diharapkan mampu memberikan solusi nyata untuk menuntaskan masalah pemerataan jaringan.

(*Drw)