FAKTA KENDARI – Masyarakat Kota Semarang dikejutkan dengan temuan mengejutkan yang melibatkan seorang pemilik kos berusia 63 tahun, berinisial NY, yang diduga mengonsumsi daging kucing. Peristiwa ini menghebohkan publik setelah viral di media sosial pada 7 Agustus 2024, berkat unggahan akun Twitter @txtdarisemarang.
Kronologi kejadian bermula ketika penghuni kos di Sekaran, Gunungpati, mulai merasa curiga atas hilangnya beberapa kucing peliharaan mereka. Kekhawatiran mereka semakin meningkat ketika beberapa penghuni mulai memperhatikan kejanggalan yang terjadi di sekitar lingkungan kos.
Investigasi informal dilakukan oleh para penghuni, dan mereka akhirnya menemukan NY dalam kondisi yang sangat mengejutkan—sedang memakan daging kucing yang diduga berasal dari kucing peliharaan mereka yang hilang.
Menurut pengakuan NY, dirinya telah mengonsumsi sekitar sepuluh ekor kucing dalam kurun waktu tertentu. NY menjelaskan bahwa tindakannya tersebut didorong oleh alasan kesehatan pribadi.
Ia mengklaim bahwa daging kucing memiliki khasiat tertentu yang dapat menurunkan kadar gula darahnya, yang dianggapnya tinggi akibat penyakit diabetes akut yang dideritanya.
Pengakuan ini menambah lapisan kontroversi dan keprihatinan di masyarakat setempat, yang sebelumnya tidak menyangka adanya praktik semacam itu di tengah kehidupan sehari-hari mereka.
Menanggapi situasi ini, Polsek Gunungpati dan Polrestabes Semarang segera turun tangan untuk menyelidiki kasus yang menghebohkan ini. Kapolsek Gunungpati, Kompol Agung Raharjo, mengonfirmasi bahwa NY telah memberikan pengakuan mengenai perbuatannya.
“Kami telah melakukan klarifikasi lisan dengan yang bersangkutan, dan ia mengakui telah berulangkali mengonsumsi daging kucing,” ujar Kompol Agung Raharjo dalam konferensi pers yang diadakan setelah penemuan tersebut.
Kepolisian kini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memahami seluruh konteks dan dampak dari peristiwa ini. Mereka juga akan menilai kemungkinan adanya pelanggaran hukum atau tindakan yang dapat diambil terhadap NY.
Selain itu, pihak berwenang diharapkan dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kasus ini menjadi perhatian utama di media sosial dan berbagai platform berita, menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat luas. Banyak yang mengecam tindakan NY dan meminta agar dilakukan tindakan tegas terhadap pelanggaran semacam ini. Sementara itu, para pemilik kucing dan pecinta hewan lainnya di Semarang merasa cemas dan berharap agar situasi ini dapat diatasi dengan cepat dan tepat.
Pengalaman ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan fisik, serta dampaknya terhadap tindakan seseorang. Kejadian ini juga menyoroti perlunya upaya lebih lanjut dalam edukasi dan penegakan hukum mengenai perlindungan hewan di tingkat lokal.**